Rabu, 19 November 2014

Puisi Bulan April, Untukmu

NB: Gambar diambil dari fp Gothic & Fantasy Art

Teruntuk April, dengan jerat purba tentang hikayat duka seorang hawa,  pada senja penghujung usia.

April, aku benci mengeja sepi yang terpahat di ceruk matanya, sebab hadirmu pada bilangan almanak senantiasa mengaburkan pendar indah yang selama ini terbingkai di sana. Pada bening yang merayap perlahan menuruni lereng pipinya, adalah lirik sedih yang tergagap kubaca.  Serupa kuncup-kuncup luka yang terbuka manakala sekeranjang kenang datang bertandang, mengetuk pintu liang ingatan.

April, di lengkung masa, remah-remah peristiwa berloncatan memutar melodi luka.  Dan aku, hanya mampu termangu tanpa kata. Tak mampu kuhadang panah risau yang berlomba mencipta igau, kelopak-kelopak kerinduan masa lampau, tentang cinta yang galau.

April,  pada jejak-jejak airmata yang tersisa, terkadang kesedihan merupa hujan. Memberi kecupan basah pada tanah, rerumputan, dedaunan gugur, pun bebatuan. Mungkinkah pada kedatanganmu kali ini, kesedihannya hanya menumpang sebentar dalam siklus kehidupan yang akan terus berputar?

Ah, April. Betapa aku membenci guratan lara yang masih akan terpahat di ceruk matanya hingga penanggalanmu berganti. Tapi tetap terselip harapku, agar segala kenang buruknya biarlah menjadi sejarah di tingkap waktu yang renta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar