NB: Gambar diambil dari Google (crying in the rain by oloferla)
maka kita menangis, mengeja kenang berpayung gerimis
di bawah reranting jambu air, pada petikan
dawai gitar dalam dekapan malam. nada-nada alam yang
berhembus, melagukan harap. aku umpama bintang,
selayak puisi yang kau pinta tetap tinggal.
maka kita kembali menangis, mengeja kenangan berpayung hujan
di atas ranjang tua. kasur lusuh yang tak lagi
diketahui warna aslinya. mengurai kisah, mengapa
tak sedikit lagi mencoba, memahami senja yang tunduk
pada petuah langit. tak teraba nurani. sekali lagi.
maka
kita
?
tak sedikit lagi mencoba, memahami senja yang tunduk
pada petuah langit. tak teraba nurani. sekali lagi.
maka
kita
?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar