Rabu, 19 November 2014

Luka di Sini

NB: Gambar diambil dari Google


Dan sungguh…

Bebulir hari t’lah menenggelamkan semburat kenang tentangmu pada nestapa senja penghabisan September. Kau akhirnya berlalu bersama derap hujan. Melupakan jejak di reranting kering yang kerontang.

Kau mencipta rerupa luka di sini!
Pada petilasan hatiku yang gontai sepeninggal kembara tanpa bebait dendang
Dan kuncup do’a tak mampu lagi kurekahkan seumpama kembang mawar di pesanggarahan Bunda.

Padang jarak serupa piatu mendamba sabda penyair renta
Kau berlalu!
Dalam kabut tak kupinta sekelebat bayang
menembus pandang: penantian

lalu mengalirlah kidung-kidung jelata dari rerupa cerita
kita: seabad hamba lindungan cahaya
mendamba rasa, tak serupa lekuk jelita bercelak swargaloka




Tidak ada komentar:

Posting Komentar